A. Pengertian Manajemen Kesehatan
Manajemen adalah suatu kegiatan untuk mengatur orang lain guna mencapai tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Seorang manajer dalam mencapai tujuan adalah secara bersama-sama dengan orang lain atau bawahannya. Apabila batasan ini diterapkan dalam bidang kesehatan masyarakat dapat dikatakan sebagai berikut, " Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan non-petugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan".
Manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek atau sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat. Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh, terpadu yang terdiri dari berbagai elemen (sub-sistem) yang saling berhubungan dalam suatu proses atau struktur dalam upaya menghasilkan sesuatu atau mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem pelayanan kesehatan mencakup preventif, kuratif, promotif maupun rehabilitatif.
Fungsi Manajemen
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Penyusunan personalia (Staffing)
4. Pengkoordinasian (Coordinating)
5. Penyusunan anggaran (Budgeting)
B. Perencanaan Kesehatan
Perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses penganalisisan dan pemahaman sistem, penyusunan konsep dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik.
1. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana
- Rencana jangka pendek
- Rencana jangka menengah
- Rencana jangka panjang
2. Dilihat dari tingkatannya
- Rencana induk (masterplan)
- Rencana operasional
- Rencana harian
3. Ditinjau dari ruang lingkupnya
- Rencana Strategis
- Rencana taktis
- Rencana menyeluruh
- Rencana terintregasi
Perencanaan dalam suatu organisasi adalah suatu proses, yang dimulai dari identifikasi masalah, penentuan prioritas masalah, perencanaan pemecahan masalah, implementasi (pelaksanaan pemecahan masalah) dan evaluasi. Dari hasil evaluasi tersebut akan muncul masalah-masalah baru, kemudian dari masalah-masalah tersebut dipilih prioritas masalah, dan selanjutnya kembali ke siklus semula.
C. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah mengatur personel atau staf yang ada dalam institusi tersebut agar semua kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana tersebut dapat berjalan dengan baik, yang akhirnya semua tujuan tercapai. Hal-hal yang diorganisasikan adalah pengorganisasian kegiatan dan tenaga pelaksana. Proses pengorganisasian adalah langkah-langkah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga semua kegiatan dan tenaga pelaksana dapat berjalan sebaik-baiknya. Hasil pengorganisasian adalah terbentuknya wadah atau yang sering disebut “struktur organisasi” yang merupakan perpaduan antara kegiatan dan tenaga pelaksana. Dilihat dari segi pembagian kegiatan dan pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang, organisasi dibedakan atas tiga jenis yaitu:
1. Organisasi lini
2. Organisasi staf
3. Organisasi lini dan staf
D. Pengawasan dan Pengarahan
Tujuan pokok dan fungsi pengawasan dan pengarahan adalah kegiatan-kegiatan dan orang-orang yang melakukan kegiatan yang telah direncanakan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, dan tidak terjadi penyimpangan yang kemungkinan tidak akan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Pengarahan dan pengawasan adalah suatu proses untuk mengukur penampilan kegiatan atau pelaksanaan suatu program yang selanjutnya memberikan pengarahan-pengarahan sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
E. Sistem Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Sistem terbentuk dari elemen atau bagian yang salaing berhubungan dan saling mempengaruhi. Apabila salah satu bagian atau sub-sistem tidak berjalan dengan baik, maka akan mempengaruhi bagian lain. Secara garis besarnya elemen-elemen dalam sistem adalah sebagai berikut:
1. Masukan (input)
2. Proses
3. Keluaran (output)
4. Dampak (impact)
5. Umpan balik (feedback)
6. Lingkungan (enviroment)
F. Sistem Rujukan
1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health care)
Diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarkat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah Puskesmas, Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, Balkesmas.
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services)
Diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya RS tipe C dan D, dan memerlukan tersedianya tenaga-tenaga spesialis.
3. Pelayanan tingkat ketiga
Diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah kompleks, dan memerlukan tenaga-tenaga super spesialis. Contoh di Indonesia: RS tipe A dan B.
G. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring adalah kegiatan untuk memantau proses atau jalannya suatu program atau kegiatan. Sedangkan evaluasi adalah kegiatan untuk menilai hasil suatu program atau kegiatan. Monitoring dilakukan sejalan dengan evaluasi, dengan tujuan agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan program tersebut berjalan sesuai dengan yang direncanakan, baik waktunya maupun jenis kegiatannya.
1. Pengorganisasian Kesehatan
Pengorganisasian kesehatan adalah suatu tindakan untuk menetapkan, mengelompokkan dan mengatur berbagai macam kegiatan dibidang kesehatan, menetapkan tugas-tugas pokok dan wewenang, dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi kesehatan.
2. Langkah-langkah pengorganisasian
Beberapa langkah penting dalam menyusun fungsi pengorganisasian yaitu : (1). Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf, (2). Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai tujuan, (3). Menggolongkan kegiatan pokok ke dalam satuan kegiatan yang praktis (elemen kegiatan), (4). Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan menyediakan fasilitas pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya, (5). Penugasan personil yang cakap yaitu memilih dan menempatkan staf yang dipandang mampu melaksanakan tugas, (6). Mendelegasikan wewenang.
3. Fungsi Penggerakan dan Pelaksanaan (Aktuasi)
Aktuasi lebih memusatkan perhatian pada pengelolaan sumber daya manusia. Atas dasar itu fungsi actuating sangat erat hubungannya denganilmu-ilmu tentang perilaku manusia. Seorang manajer kesehatan yang ingin berhasil menggerakkan karyawannya agar bekerja lebih produktif, harus memahami dan menerapkan ilmu psikologi, ilmu komunikasi, kepemimpinan, dan sosiologi.
4. Pengawasan dan Pengendalian
Fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling) merupakan fungsi yang terakhir dari proses manajemen. Fungsi ini mempunyai kaitan erat dengan ketiga fungsi manajemen lainnya, terutama dengan fungsi perencanaan. Melalui fungsi pengawasan dan pengendalian, standar keberhasilan program yang dituangkan dalam bentuk target, prosedur kerja dan sebagainya harus selalu dibandingkan dengan hasil yang telah dicapai atau yang mampu dikerjakan oleh staf. Jika ada kesengajaan atau penyimpangan yang terjadi harus segera diatasi. Fungsi pengawasan dan pengendalian bertujuan agar penggunaan sumber daya dapat lebih di efisienkan, dan tugas-tugas staf untuk mencapai tujuan program dapat lebih di efektifkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar